SEJARAH
SEJARAH DISTRIK NAVIGASI KELAS II BENOA
Sesuai dengan UU RI No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, “Kenavigasian” merujuk pada segala sesuatu yang terkait dengan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Hidrografi, Meteorologi, alur dan pelintasan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan, penanganan kerangka kapal, penolong kapal (salvage), serta pekerjaan bawah air untuk tujuan keselamatan pelayaran kapal. Sementara itu, “Navigasi” merujuk pada proses mengarahkan pergerakan kapal dari satu titik ke titik lain dengan aman dan lancar serta untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan pelayaran.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi, Distrik Navigasi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang Kenavigasian yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Sementara itu Distrik Navigasi Tipe A mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kenavigasian dan pengawasan sebagian penyelenggaran kenavigasian yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lainnya dan badan usaha.
Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Benoa didirikan pada tahun 1975. Sebelumnya, Distrik Navigasi Benoa dikenal sebagai Satker (Satuan kerja) dan merupakan bagian dari Syahbandar. Pada tahun 1975, Distrik Navigasi Benoa memiliki kantor sendiri dengan Kepala Distrik Navigasi (Kadisnav) pertamanya bernama Suryadi. Di wilayah kerja nya, beberapa menara suar telah berdiri, termasuk Menara Suar Pengambengan, Menara Suar Ampenan, Menara Suar Buleleng, Menara Suar Lembongan, dan Rambu Suar Pulau Medang.
DAFTAR PIMPINAN
DAFTAR KEPALA DISTRIK NAVIGASI KELAS II BENOA
No | Nama | Kadisnav | Tahun Penempatan |
---|---|---|---|
1 | Suryadi | Kadisnav I | Tahun 1975 - 1980 |
2 | Sutadji | Kadisnav II | Tahun 1980 - 1983 |
3 | Sriwaluyo | Kadisnav III | Tahun 1983 - 1984 |
4 | Jaelani | Kadisnav IV | Tahun 1984 |
5 | Sanjoto | Kadisnav V | Tahun 1985 - 1990 |
6 | Sentot B. Ismoyo | Kadisnav VI | Tahun 1990 - 1996 |
7 | Edy T. E. Lengkey | Kadisnav VII | Tahun 1996 - 2004 |
8 | Ir. Nyoman Sukayadnya, MM | Kadisnav VIII | Tahun 2004-2010 |
9 | Ir. Supardi | Kadisnav IX | Tahun 2010 - 2012 |
10 | Taufix Mansyur, SE | Kadisnav X | Tahun 2012 - 2014 |
11 | Ir. Andi Hartono | Kadisnav XI | Tahun 2014 - 2015 |
12 | Sudarwedi, SE., MM | Kadisnav XII | Tahun 2015 - 2017 |
13 | Ir. Zahara Saputra | Kadisnav XIII | Tahun 2017 - 2019 |
14 | Saham Amir Syarif,SE., MM | Kadisnav XIV | Tahun 2019 - 2021 |
15 | Azhar Karim,SH.,S.PD.,MM | Kadisnav XV | Tahun 2021 - Sekarang |
LAMBANG DAN LOGO
ARTI LAMBANG DAN LOGO KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
LAMBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Lambang Kementerian Perhubungan adalah gambar atau tanda sebagai pengikat batin dan kesatuan jiwa seluruh aparatur serta merupakan pengejawantahan keluhuran missi KEMENHUB dalam keikutsertaan mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Lambang terdiri dari bentuk lingkaran dan pita bertuliskan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menggambarkan satu kesatuan, kekompakan dan keterpaduan dalam melaksanakan tugas yang diemban Kementerian Perhubungan untuk mencapai cita-cita Bangsa dan Negara.
Unsur lambang tersebut terdiri dari :
- Sayap tujuh helai disebelah kiri dan tujuh helai di sebelah kanan
- Jangkar yang menyatu dengan sayap dan ekor
- Bola dunia warna biru dengan garis-garis warna emas yang menyatu dengan roda gigi sebanyak 12 buah warna emas dan 12 buah warna biru
- Ekor warna emas lima helai
- Padi 45 butir dan kapas 17 buah seluruhnya berwarna emas yang tangkainya diikat dengan pita warna emas berbentuk angka delapan
- Seloka “Wahana Manghayu Warga Pertiwi” diletakkan di dalam jangkar warna biru
- Pita warna emas dan biru diletakkan dibawah lingkaran warna mas dengan tulisan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Arti unsur-unsur pada lambang ialah :
- Burung merupakan simbolis sarana tercepat untuk mencapai sasaran dan jangkauan perhubungan juga melambangkan Perhubungan Udara
- Jangkar merupakan sarana kokoh dan kuat menggambarkan missi perhubungan dapat menjangkau Kepulauan Nusantara maupun seluruh dunia dengan tabah dan tenang sekaligus melambangkan Perhubungan Laut
- Bola dunia menggambarkan tugas dan fungsi Perhubungan melayani jasa Perhubungan ke seluruh penjuru dunia
- Padi dan kapas berarti sandang dan pangan yang merupakan cita-cita Bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur
- Roda bergigi 24 terdiri dari 12 warna emas dan 12 warna biru perlambang aparatur perhubungan menjalankan tugas selama 24 jam terus menerus sekaligus melambangkan Perhubungan Darat
- Lingkaran luar warna emas perlambang keseluruhan aparatur Kementerian berfungsi dalam kesatuan sistem Perhubungan Nasional
- Pita pengikat padi dan kapas melambangkan keadilan dan kemakmuran dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Makna unsur-unsur pada lambang ialah :
- tujuh helai sayap kiri dan kanan bermaknakan Sapta Prasetya KORPRI
- 24 jam gigi roda bermaknakan aparatur perhubungan menjalankan tugasnya selama 24 jam terus menerus melayani masyarakat
- lima helai ekor bernamakan 5 Citra manusia Perhubungan yaitu :
- Citra untuk mampu memelihara ketertiban dan kebersihan di segala bidang
- Mampu membudayakan tepat waktu dalam pemberian jasa Perhubungan
- Mampu memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat pengguna jasa Perhubungan
- Mampu bertindak gesit tidak berlaku lamban
- Peka terhadap keluhan masyarakat namun tetap memancarkan kepribadian yang ramah
- 45 butir padi 17 buah kapas yang diikat oleh simpul pita berbentuk angka bermakna tanggal, bulan dan tahun proklamasi RI yaitu 17-8-1945
Warna lambang terdiri dari warna biru tua yang melambangkan suasana kedamaian yang terwujud dengan pelayanan jasa angkutan yang dilayani dengan tertib, teratur, cepat, tepat, aman dan nyaman dan warna kuning emas melambangkan kejayaan dan keagungan alam semesta.
LOGO PERHUBUNGAN
Logo Kementerian Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan
Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar, burung Garuda, dan bulatan bumi.
Arti dari unsur Logo ialah :
- Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat
- Jangkar berarti matra Perhubungan Laut
- Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara
- Bulatan bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan
Warna logo terdiri dari warna biru langit (cerulean blue) berarti kedamaian dan kuning berarti keagungan.
“Kala Jivam Asti ” – Waktu adalah Jiwa
VISI DAN MISI
Visi
Terwujudnya keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia.
Misi
1. Mewujudkan ruang perairan dan alur pelayaran yang aman, selamat dan lancar bagi lalulintas pelayaran;
2. Mewujudkan keandalan dan kecukupan sarana prasarana kenavigasian;
3. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, memiliki wawasan kebangsaan dan integritas yang tinggi;
4. Meningkatkan pelayanan kenavigasian melalui pengembangan manajemen, serta pemanfaatan teknologi tepat guna.
TUGAS DAN FUNGSI
TUGAS DAN FUNGSI DISTRIK NAVIGASI TIPE A KELAS II BENOA
Distrik Navigasi Tipe A, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a PM 19 Tahun 2022, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kenavigasian dan pengawasan sebagian penyelenggaraan kenavigasian yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lainnya dan badan usaha.
FUNGSI DISTRIK NAVIGASI TIPE A KELAS II BENOA
Distrik Navigasi Tipe A menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
- Perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengawasan alur pelayaran;
- Perencanaan, penyediaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran;
- Perencanaan, penyediaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengawasan telekomunikasi pelayaran;
- Pengelolaan armada;
- Penyebarluasan informasi cuaca pelayaran;
- Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan kegiatan kenavigasian yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lainnya dan badan usaha;
- Penyusunan perencanaan, pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan, sumber daya manusia, hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; dan
- Penyusunan evaluasi dan pelaporan.
- Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan, sumber daya manusia, hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat.
- Seksi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran dan Armada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b, mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyediaan, pengoperasian, pengawasan dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, pengelolaan kapal Negara, dermaga, dan galangan, serta pengawasan penyelenggaraan sarana bantu navigasi pelayaran yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lainnya dan badan usaha.
- Seksi Alur Pelayaran dan Telekomunikasi Pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c, mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengawasan alur pelayaran dan perencanaan, penyediaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengawasan telekomunikasi pelayaran, pembangunan alur pelayaran, penyebarluasan informasi cuaca pelayaran, dan pengawasan penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran dan alur pelayaran yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah lainnya dan badan usaha.